Berita

SUCOFINDO Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Penguatan UMKM di Klaten

×

SUCOFINDO Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Penguatan UMKM di Klaten

Share this article

Klaten, (26/11) – Wujud komitmen PT SUCOFINDO (Persero) dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional, SUCOFINDO menyalurkan bantuan pinjaman modal kerja untuk mitra binaan khususnya para peternak sapi guna mendorong penguatan UMK di Jatinom, Klaten. Penyerahan bantuan pendanaan UMK kepada Kelompok Peternakan Sapi di Desa Kayumas diserahkan secara langsung oleh Kepala Cabang SUCOFINDO Semarang, Wahyudi Arief dan dihadiri para pihak Koordinator UPTD Widodo, Petugas Penyuluh Perternakan UPTD, Ninik dan Kepala Unit TJSL SUCOFINDO, Nuri Hidayat.

Pada kesempatan ini Kepala Cabang SUCOFINDO Semarang, Wahyudi Arief menyampaikan bahwa, “SUCOFINDO sebagai perusahaan BUMN berkomitmen memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat serta mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional terutama di masa pandemi Covid-19 dalam membantu para pelaku usaha, khususnya UMKM serta mitra binaan SUCOFINDO melalui penyaluran pinjaman modal kerja untuk para peternak sapi,” ujar Wahyudi.

Lebih lanjut Wahyudi menjelaskan bahwa daerah Jatinom di Kabupaten Klaten merupakan daerah yang berpotensial dalam pengembangan penggemukan sapi, “Kami bertekad untuk mendukung penuh para peternak sapi Jatinom melalui program Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SUCOFINDO melalui bantuan pinjaman modal kerja untuk pengembangan usaha.”

Bantuan yang disalurkan berupa pinjaman modal kerja dengan total 720 juta kepada 24 peternak sapi ini merupakan salah satu implementasi dari nilai harmonis yang menjunjung sikap kepedulian antar sesama yang juga selaras dengan pilar pembangunan ekonomi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang berfokus pada tercapainya pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi, industri inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau dan didukung kemitraan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Unit TJSL SUCOFINDO, Nuri Hidayat mengatakan bahwa upaya pembinaan bagi Mitra Binaan kepada para peternak sapi merupakan upaya peningkatan kualitas pakan ternak yakni kelompok bahan pakan hijauan yang menjadi bahan utama, kelompok bahan pakan konsentrat, dan kelompok bahan pakan aditif (silase).

“Sehingga, dengan menambah unit mesin chopper atau pencacah diharapkan mampu menambah jumlah produksi pakan kelompok hijauan sekaligus dapat juga meningkatkan pakan aditif seperti silase atau pakan berbahan hijauan yang difermentasi,” tutur Nuri.

Sebelumnya SUCOFINDO, juga telah berkolaborasi dengan koperasi-koperasi di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta daerah lainnya untuk pengembangan sektor peternakan.

“Kami berharap para peternak sapi dapat mengolah bantuan secara maksimal dan konsisten sesuai dengan kebutuhan alur usaha dan kami terus berupaya dalam mendukung para pelaku usaha, tak hanya fokus di sektor peternakan, juga merambah di sektor lainnya, seperti industri, perdagangan, pertanian, dan jasa lainnya, sesuai dengan potensi yang ada di wilayah masing-masing. Ini pun juga sebagai respons kami dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional,” terang Nuri.

Hal tersebut sesuai dengan misi SUCOFINDO dalam menciptakan nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan terutama bagi pelaku usaha. Salah satunya, untuk para UMK yang masuk dalam program TJSL SUCOFINDO, seperti membuat program sertifikasi halal dan pelatihan untuk UMKM serta sertifikasi SNI produk UMKM.

Khusus kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19, SUCOFINDO juga turut menyalurkan beberapa kebutuhan yang dibutuhkan dalam menangani pandemi Covid-19 bagi masyarakat maupun pihak medis di beberapa wilayah seperti Jakarta, Jambi dan Makassar sebagai wujud implementasi BUMN Untuk Indonesia.

PT SUCOFINDO (Persero) sebagai BUMN dengan lingkup jasa dibidang Inspeksi, Pengujian dan Sertifikasi memiliki jasa dalam sektor TJSL. Jasa tersebut antara lain adalah jasa social mapping, Jasa konsultansi ISO 26000 mencakup Gap Analysis, Training ISO 26000 maupun penyusunan Sustainability Report dan penentuan Community Satisfaction Index (CSI) melalui Indeks Kepuasan Masyarakat dan pengukuran dampak program TJSL dengan metode SROI (Social Return On Investment).

Sebagai bentuk komitmen mencegah penyebaran Covid-19 juga dapat memberikan pemastian pelayanan medis dengan pengujian sterilitas dan kalibrasi untuk peralatan kesehatan (ALKES). Selain itu, juga pemastian terhadap Hygiene Industri dan pengelolaan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) melalui pelatihan dan sertifikasi.

rel/bumn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *