BATOLA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola) mengadakan rapat koordinasi (rakoor) Tim Percepatan Penurunan Stunting dan rembuk stunting kabupaten.
Rapat digelar di Hotel Royal Jelita Banjarmasin, Senin (26/2/2024). Dihadiri langsung Sekda Batola, Zulkipli Yadi Noor.
Dalam rapat itu, disampaikan survei EPPBGM Januari 2024, stunting di Batola di angka 10,39%. Di bawah 14% target pemerintah tahun 2024.
“Harus diingat jika survei EPPBGM tak apple to apple dengan SSGI yang jadi patokan pemerintah, tapi kita tak berbicara data lagi. Lebih fokus apa yang kita lakukan dan perbaikan ke depan,” ungkap Sekda.
Sekda juga meminta Tim Penurunan Stunting (TPS) tingkat kecamatan lebih bergerak dan meningkatkan kepedulian terhadap penanganan di posyandu.
“Tak diam menunggu hasil SSGI 2023 yang keluar di bulan Maret nanti, kami akan terus melaksanakan rembuk stunting di 17 kecamatan. Dari Februari hingga Maret,” bebernya.
Sementara Kepala Diskominfo Batola, Hery Sasmita mengungkap, saat ini aplikasi pemantauan stunting ‘Lantingkuu Batola’ telah digunakan oleh 387 kader posyandu untuk pelaporan data pemeriksan anak.
“Harapannya aplikasi Lantingkuu digunakan dalam rangka kemudahan pemantauan angka stunting melalui handphone. Sehingga siapa saja tahu perkembangan stunting,” ujarnya.
Pertemuan itu dihadiri asisten, staf ahli, kepala SKPD, camat, kepala puskesmas, kepala KUA, Baznas dan penyuluh KB se-kabupaten Barito Kuala. Zulkipli selaku ketua TPPS. Rel/hms/pjk