Kapuas, pojokindonesia.com – Meskipun telah ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk LPG 3 kg, namun peredaran LPG masih belum sesuai dengan ketentuan di wilayah Kota Kapuas. Salah satu warga, yang kita sebut saja “OLE” (58 tahun), seorang pengusaha yang mengelola kedai/kantin di salah satu lingkungan organisasi di Kapuas, mengungkapkan keluhannya kepada media pada Rabu, 21 Mei 2024, setelah mengalami kesulitan dalam membeli LPG untuk kebutuhan memasak di kantinnya.
Awalnya, Ole hendak membeli LPG dari agen pangkalan resmi, namun kecewa karena tidak tersedia lagi alias sudah habis terjual. Ole menanyakan harga jualnya dan ternyata sesuai dengan HET. Ole akhirnya mencari penjual yang lain dan menemukan kios penjual yang tidak resmi di sekitaran Jalan Seroja Kapuas. Namun, Ole kecewa karena harga yang ditawarkan jauh di atas HET, yaitu Rp 35 ribu per tabung.
Kejadian ini membuat Ole berharap agar pemerintah dan instansi terkait segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap agen, pangkalan, dan pengecer yang berada di Kapuas, terutama di wilayah Kota Kapuas. Ole menekankan bahwa agen seringkali mengatakan LPG sudah habis ketika sebenarnya masih tersedia, hal ini sangat merugikan masyarakat.
Berdasarkan pantauan media, beberapa agen pangkalan di sekitar kota memang tidak aktif, dan tabung LPG warna hijau juga tidak terlihat di agen pangkalan yang terpantau. Ole mengharapkan agar Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) segera mengambil tindakan terkait, mengingat dampak yang sangat dirasakan oleh pelaku usaha kecil menengah di daerah tersebut.
