Marabahan, pojokindonesia.com – Untuk memerangi penyebaran polio, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola) secara serentak melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan mengunjungi posyandu, puskesmas, dan sekolah-sekolah pada Rabu, 24 Juli 2024. Upaya ini merupakan bagian dari strategi untuk mencapai target imunisasi yang tinggi dan melindungi anak-anak dari penyakit polio.
Virus polio, yang umumnya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari, dapat menimbulkan kelumpuhan dalam waktu 7-21 hari setelah infeksi. Gejala awal infeksi polio termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan leher, dan nyeri pada tungkai. Namun, sebagian besar kasus (90 persen) tidak menunjukkan gejala atau hanya menunjukkan gejala ringan yang sering tidak dikenali.
Sekretaris Daerah Batola, Zulkipli Yadi Noor, memimpin rapat koordinasi di aula Selidah Marabahan pada Selasa, 23 Juli 2024, untuk mempersiapkan pelaksanaan PIN Polio. Dalam rapat tersebut, Zulkipli menekankan pentingnya partisipasi seluruh kepala SKPD dalam memantau dan mendukung pelaksanaan PIN Polio di 17 kecamatan. “Kami menargetkan tingkat cakupan imunisasi minimal 95 persen. Semua dinas terkait diharapkan memberikan semangat dan dukungan penuh,” ujarnya.
Kadinkes Batola, Sugimin, menjelaskan bahwa sasaran PIN Polio adalah anak-anak usia 0 hingga 7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. “Polio adalah penyakit lumpuh layu yang tidak bisa diobati, tetapi dapat dicegah dengan imunisasi. Di Barito Kuala, kami menargetkan 44.436 anak untuk diberikan vaksin polio. Pelaksanaan PIN Polio dibagi menjadi dua putaran: dosis pertama dari 23 hingga 29 Juli 2024, dan dosis kedua dari 6 hingga 12 Agustus 2024, dengan total 1.136 pos PIN di seluruh kabupaten,” ungkapnya.
Sugimin juga mengimbau agar para orang tua dan guru di sekolah turut berperan aktif dalam pelaksanaan PIN Polio. “Kami berharap orang tua membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan vaksin, dan para guru di sekolah diharapkan mendukung serta memperhatikan jadwal vaksinasi ini,” tambahnya.
Dengan upaya ini, Pemkab Batola berharap dapat meningkatkan cakupan imunisasi dan melindungi anak-anak dari risiko penyakit polio.
adi