Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat menyerang semua kelompok usia, mulai dari balita hingga lansia. Namun, remaja putri (rematri) menjadi kelompok yang paling rentan mengalami anemia.
Rematri lebih berisiko karena kehilangan darah selama menstruasi serta meningkatnya kebutuhan zat besi akibat pertumbuhan pesat selama masa pubertas. Jika tidak ditangani, anemia dapat memengaruhi kualitas hidup, termasuk kemampuan belajar dan produktivitas.
Sebagai langkah strategis, pemerintah menggencarkan Gerakan Nasional Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk rematri. Pemberian TTD dilakukan melalui pendekatan blanket approach, di mana seluruh remaja putri diwajibkan mengonsumsi tablet ini tanpa perlu skrining awal. Tujuannya adalah mencegah anemia sekaligus meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh.
Beberapa manfaat pemberian TTD bagi rematri meliputi:
- Mencegah anemia yang dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan kurang konsentrasi.
- Menjaga kemampuan berpikir, yang penting dalam mendukung aktivitas belajar.
- Menurunkan gejala anemia, seperti lemah, lesu, dan pucat.
- Mencegah risiko stunting dan berat badan lahir rendah (BBLR) pada masa depan.
Melalui program ini, diharapkan angka anemia pada remaja putri dapat ditekan, menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif. Rematri diimbau untuk rutin mengonsumsi TTD sesuai anjuran demi menjaga kesehatan mereka di masa kini dan mendatang.
Adi