PENAJAM, pojokindonesia.com, – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara Syahrudin M Noor menyebut, sistem pengatur (regulator) aliran air atau bendung gerak Sungai Telake Kabupaten Paser dibutuhkan petani sebagai sumber air irigasi lahan persawahan terutama di Kecamatan Babulu.
“Dua tantangan masih dihadapi sektor pertanian, yakni ketersediaan air untuk irigasi dan akses pupuk,” jelas politisi Partai Demokrat itu di Penajam, Selasa (11/3/2025).
Dua permasalahan utama tersebut menjadi sorotan, dan DPRD Kabupeten Penajam Paser Utara mencari solusi konkret untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
“Salah satu solusi yang diusulkan adalah percepatan pembangunan regulator aliran air Sungai Telake,” ujarnya.
Bendung gerak Sungai Telake tersebut dinilai dapat menjadi kunci utama dalam mengatasi krisis sumber air, untuk irigasi lahan persawahan, khususnya bagi masyarakat petani di Kecamatan Babulu.
“Selama ini, petani di kecamatan itu bergantung pada curah hujan untuk mengairi lahan pertanian,” ungkapnya.
Percepatan pembangunan regulator aliran air Sungai Telake bukan saja dibutuhkan, bukan saja petani, lanjut dia, tetapi juga seluruh masyarakat Kecamatan Babulu sebagai sumber air baku untuk penyediaan air bersih.
Apabila permasalahan sumber air segara tertangani dengan terbangunnya bendung gerak Sungai Telake, menurut dia, krisis air bersih dan irigasi pertanian bisa teratasi yang dapat meningkatkan produktivitas di sektor pertanian.
“Jika pembangunan bendung itu diselesaikan pemerintah pusat, maka permasalahan air untuk irigasi pertanian bisa teratasi,” tambahnya.
“Jadi,, puluhan hektare lahan pertanian bisa dapat manfaat dari percepatan pembangunan bendung gerak Sungai Telake itu,” ucapnya lagi.
Kemudian regulator aliran air Sungai Telake, juga bakal memberikan kontribusi sebagai penyediaan air bersih, kata Syahrudin M Noor pula, untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di Kabupeten Penajam Paser Utara, (RAH/adv)