Mediabanjarmasin.com, Presiden FIFA, Gianni Infantino, dan Presiden PSSI, Erick Thohir, telah melakukan pertemuan untuk membahas situasi Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023™. Setelah pertemuan tersebut, FIFA memutuskan untuk mencabut Indonesia sebagai tuan rumah dikarenakan kondisi saat ini. FIFA akan segera mengumumkan tuan rumah baru, tetapi tanggal turnamen akan tetap sama. PSSI dapat menerima potensi sanksi di masa depan.
Meskipun demikian, FIFA menegaskan komitmennya untuk membantu PSSI dalam melakukan transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi Oktober 2022. FIFA berjanji untuk terus bekerja sama dengan dukungan dari Presiden Widodo untuk membantu PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir. Tim FIFA akan tetap hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Indonesia dinilai tidak mampu untuk menyakinkan FIFA terkait hal ini. Terlebih lagi, surat penolakan kehadiran Israel oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, mendorong FIFA untuk membatalkan drawing pada 31 Maret 2023 mendatang. Meski Presiden PSSI masih dalam pertemuan dengan FIFA, sulit untuk mengubah keputusan FIFA karena prinsip mereka yang menjunjung tinggi kesetaraan, fairplay, dan tidak ada diskriminasi.
Posisi Indonesia dalam situasi ini cukup berat dan dianggap tidak mampu oleh FIFA. Namun, FIFA menekankan bahwa keputusan ini tidak akan mempengaruhi hubungan baik antara FIFA dan PSSI dan berharap dapat bekerja sama di masa depan. Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI akan segera diadakan untuk membahas lebih lanjut.
Namun, pihak FIFA tetap menekankan bahwa keputusan ini tidak mempengaruhi hubungan baik antara FIFA dan PSSI. Mereka tetap berharap dapat bekerja sama di masa depan dan membantu dalam transformasi sepakbola Indonesia.
Keputusan FIFA untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023™ tidak terlepas dari kontroversi yang muncul setelah Gubernur Bali menolak kehadiran Israel di acara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan diskriminatif dan tidak menghormati prinsip fairplay dapat memiliki konsekuensi yang serius.
Meskipun Indonesia telah kehilangan kesempatan untuk menjadi tuan rumah, pihak PSSI dapat mengambil pelajaran dan melakukan upaya untuk meningkatkan sepakbola di Indonesia, serta memastikan bahwa tindakan diskriminatif tidak terjadi di masa depan.
Dalam situasi ini, para pecinta sepakbola Indonesia harus mengambil sikap positif dan mendukung upaya PSSI dalam transformasi sepakbola Indonesia. Kita harus menunjukkan bahwa Indonesia dapat mengatasi setiap tantangan dan membangun sepakbola Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Dalam Website FIFA, Indonesia tidak jadi tuan rumah dan potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya.
FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, FIFA tetap berkomitmen membantu PSSI, Bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintah Presiden Joko Widodo dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 Lalu.
(nick)