KUALA KAPUAS, pojokindonesia.com – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, didampingi Danrem 102/Pjg dan Dandim 1011/Klk serta penjabat unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kapuas, melakukan kunjungan kerja ke lokasi Program Nasional Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Jumat (22/11).
Kunker ini dalam rangka memantau pelaksanaan pembukaan lahan sawah di wilayah Kalteng dengan target seluas 150 ribu hektar.
Rombongan tiba di lokasi dengan disambut antusias oleh para petani dan masyarakat setempat yang terlibat dalam program tersebut. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya Cetak Sawah sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.
“Cetak Sawah di Dadahup ini merupakan contoh konkret dari upaya pemerintah dalam memberdayakan lahan tidur menjadi produktif. Kami berharap program ini bisa memberikan dampak positif yang signifikan, baik untuk petani lokal maupun perekonomian daerah,” ujarnya.
Dalam kesempatannya, Dandim 1011/Klk Letkol Inf Pamungkas Army Saputro, S. Sos., M.Sc menyampaikan keterlibatan TNI dalam program ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada kelompok tani, mahasiswa dan pemuda karena TNI sebagai penggerak dan memiliki pengabdian terhadap bangsa yang tidak diragukan lagi.
Menurut Dandim, ketika terjadi darurat pangan, maka negara akan menghadapi masalah yang berkelanjutan. Kekurangan Gizi atau malnutrisi akan menghambat perkembangan generasi muda, mengakibatkan penurunan konsentrasi belajar dan kemampuan kognitif. Karena itu, TNI-Polri wajib turun tangan untuk membantu percepatan program pertanian yang saat ini sudah dilaksanakan di 12 provinsi termasuk Kalteng. Kodim telah mendorong pembentukan beberapa Brigade Pangan, dimana setiap brigade terdiri dari 15 orang petani milenial yang dilengkapi dengan alat pertanian modern.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan, Indonesia mencapai swasembada pangan dalam waktu empat tahun. Untuk mencapai swasembada pangan itu, pemerintah bukan hanya melibatkan TNI tapi juga kejaksaan dan kepolisian. “Semua terlibat, karena ini negara kita bersama, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Selanjutnya Menteri pertanian menyerahkan bantuan alat pertanian senilai 3 Milyar kepada masing-masing kelompok tani yang menggarap lahan sawah di Dadahup. Setiap kelompok tani akan menerima paket Alsintan diantaranya traktor roda 4, traktor roda 2, mesin tanam rice transplanter, mesin panen combine harvester, pompa air aksial dan drone seeder. Selain itu Poktan juga menerima bantuan pupuk gratis selama tahapan penanaman pertama program CSR.
Amran menyampaikan bahwa pertanian saat ini sudah menggunakan pertanian modern, petani tidak lagi menanam padi secara manual namun sudah ada mesin tanam padi rice transplanter bahkan sudah dikembangkan drone seeder untuk menanam padi. Diharapkan dengan adanya alat-alat modern tersebut, generasi muda muncul ketertarikan untuk memilih profesi sebagai petani.
untung