PENAJAM, pojokindonesia.com – Dinas Pertanian (Distan)Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendorong petani padi untuk mengenal dan menerapkan sistem tanam jajar legowo atau jarwo, meski belum dijadikan kebijakan wajib. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan pertanian.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan, menyebutkan bahwa saat ini prioritas utama adalah memastikan seluruh lahan sawah dapat digarap secara optimal.
“Kami belum mewajibkan penggunaan sistem jarwo. Fokus kami saat ini adalah seluruh lahan bisa ditanami dulu. Kalau ada yang sudah pakai jarwo, berarti sudah paham manfaatnya,” ucap Gunawan saat diwawancarai media, Senin (21/4/2025).
Sosialisasi sistem jarwo, kata dia, masih terbatas dan lebih banyak disampaikan dalam forum kecil seperti pelatihan desa atau pertemuan teknis penyuluh lapangan.Penerapan metode ini, akan dilakukan secara bertahap seiring kesiapan petani dalam mengelola lahan mereka.
“Target jangka pendek kami bukan langsung menerapkan jarwo, tapi memastikan petani bisa tanam seluruh sawahnya.Setelah itu, baru diarahkan ke sistem tanam pindah, lalu jarwo,” paparnya.
Sistem tanam jajar legowo dinilai membawa banyak keuntungan. Selain meningkatkan populasi tanaman hingga 33 persen, lanjut dia, metode ini juga mempermudah proses perawatan, pemupukan, serta pengendalian hama dan gulma. Tanaman pun mendapat cahaya matahari lebih merata, sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal.
Meski belum diterapkan secara luas, Distan PPU memastikan bahwa pengenalan teknologi ini akan terus berjalan.
“Ini teknologi yang sederhana, tepat guna, dan terbukti mampu meningkatkan hasil produksi,” pungkasnya. (RAH/ADV)