Saat konflik pecah di seluruh dunia, mengancam keamanan dan koeksistensi global, harapan akan perdamaian muncul dari warga negara. Pada bulan Mei 2024, warga negara di semua benua akan bergandengan tangan untuk Peringatan Tahunan ke-11 HWPL atas Deklarasi Perdamaian Dunia dan Jalan Damai, yang diselenggarakan oleh LSM yang berafiliasi dengan PBB, Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL). Bertemakan “Komunikasi Antar Budaya untuk Semangat Rekonsiliasi dan Toleransi Masyarakat”, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan dan berbagi budaya perdamaian global.
Acara utama dimulai pada tanggal 25 Mei di Gerbang Perdamaian, Lapangan Olimpiade Seoul yang disponsori oleh Kementerian Urusan Patriot dan Veteran Korea. Di sekitar 50 negara, Gerak Jalan Damai dilengkapi dengan berbagai kegiatan pembangunan perdamaian. Acara di seluruh dunia tersebut mencakup berjalan di tempat-tempat bersejarah yang mencerminkan karakter unik setiap negara, di samping pertunjukan perdamaian, pemutaran video, pameran foto, gambar poster, kegiatan olahraga, bazar, dan kesempatan menjadi sukarelawan. Upacara penanaman pohon dan inisiatif “pelukan gratis” semakin menekankan semangat persatuan dan kesejahteraan lingkungan.
Acara tahunan ini memperingati proklamasi Deklarasi Perdamaian Dunia tahun 2013 di Gerbang Perdamaian di Lapangan Olimpiade Seoul dengan 30.000 pemuda global yang mengadvokasi perdamaian. Deklarasi ini menguraikan peran individu dari semua lapisan masyarakat dalam mencapai perdamaian dan mendesak upaya global yang bersatu.
Indonesia menyelenggarakan perayaan yang mencakup 7 wilayah di seluruh negeri. Sepanjang bulan Mei, sekitar 1.000 relawan berkumpul di Puruk Cahu, Palangka Raya, Balikpapan, Bali, Jakarta, Konawe Selatan, dan Medan, untuk mengadvokasi perdamaian melalui berbagai kegiatan termasuk gerak jalan damai, bersih-bersih pantai dan taman, serta inisiatif penanaman pohon.
Seorang mahasiswa yang mengikuti pawai perdamaian di Universitas Islam Negeri, Sumatera Utara, mengungkapkan rasa antusiasnya dengan mengatakan, “Ini acara yang bagus, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga internasional. Ini pertama kalinya saya bisa belajar tentang perdamaian dan membangun toleransi di kalangan pemuda.”
Pada peringatan tahunan ke-10 tahun lalu, Ketua Lee Man-hee mengatakan, “Sejak kita berikrar untuk bekerja sama demi perdamaian dunia 10 tahun lalu, kita telah menyerukan perdamaian di seluruh dunia. Kita telah mengadvokasi agar perdamaian diajarkan di rumah dan di sekolah, dan agar setiap orang menjadi pembawa pesan perdamaian.” Ia juga menegaskan, “Setiap
orang harus bersatu di bawah naungan perdamaian dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang baik dan menjadikannya warisan bagi generasi mendatang. Inilah yang perlu kita lakukan di era yang kita jalani ini.”
HWPL baru-baru ini mengeluarkan pernyataan tentang konflik Israel-Iran dan menyoroti dampak yang menghancurkan terhadap warga sipil. “Organisasi-organisasi di seluruh dunia, yang bersekutu dengan HWPL sebagai solidaritas perdamaian, mendesak Iran dan Israel untuk segera menghentikan tindakan agresi dan untuk maju dalam perundingan guna mewujudkan perdamaian,” demikian pernyataannya.