Bisnis

Pilih yang Paling Ampuh! Ini Jenis-Jenis Iklan Terbaik Untuk Bisnis

×

Pilih yang Paling Ampuh! Ini Jenis-Jenis Iklan Terbaik Untuk Bisnis

Share this article
Pilih yang Paling Ampuh! Ini Jenis-Jenis Iklan Terbaik Untuk Bisnis

Mau tahu jenis iklan yang paling efektif untuk bisnis kamu? Dari Google Ads hingga TikTok Ads, setiap platform punya keunggulannya sendiri. Temukan strategi terbaik yang bisa bikin bisnis kamu makin laris!

Iklan bukan sekadar cara untuk mempromosikan bisnis—metode ini adalah senjata utama dalam membangun sebuah brand, meningkatkan penjualan, dan juga menjangkau pelanggan baru.

Tapi dengan begitu banyak pilihan metode iklan yang tersedia, mana yang paling efektif untuk bisnis kamu?

Setiap jenis iklan akan punya keunggulan dan tantangannya tersendiri.

Beberapa lebih cocok untuk menarik perhatian, sementara yang lain akan lebih efektif dalam membangun kredibilitas.

Agar strategi pemasaran kamu bisa benar-benar bekerja dengan baik, penting untuk memahami karakteristik dari berbagai jenis iklan ini.

Yuk, kita pelajari satu per satu!

Iklan Pencarian (Search Ads) di Google & Bing

Kalau kamu pernah mencari sesuatu di Google dan melihat iklan muncul di bagian atas hasil pencarian, itulah yang disebut sebagai iklan pencarian (search ads).

Jenis iklan ini bekerja dengan menargetkan kata kunci tertentu yang diketik oleh pengguna.

Google Ads menjadi platform yang paling dominan dalam kategori ini.

Keunggulan iklan ini adalah kemampuannya untuk menargetkan orang yang memang sudah memiliki niat mencari produk atau layanan tertentu, sehingga potensi konversinya lebih tinggi.

Misalnya, kalau seseorang mencari “jasa desain logo profesional“, dan bisnis kamu menawarkan layanan tersebut, kemungkinan besar mereka akan mengklik iklan kamu.

Namun, kompetisi di sini cukup ketat, terutama untuk kata kunci yang populer.

Biaya per klik (CPC) bisa lebih tinggi jika kamu tidak memiliki strategi bidding yang tepat.

Oleh karena itu, riset kata kunci yang matang sangat diperlukan agar anggaran iklan tetap efisien.

Iklan di Media Sosial: Facebook, Instagram, TikTok, LinkedIn

Media sosial bukan hanya tempat untuk bersosialisasi, tapi juga merupakan salah satu platform iklan paling efektif saat ini.

Berbeda dengan iklan pencarian yang menargetkan pengguna berdasarkan permintaan mereka, iklan media sosial lebih bersifat menginterupsi dan memanfaatkan minat pengguna.

Masing-masing platform punya karakteristik yang berbeda:

Facebook & Instagram Ads cocok untuk bisnis B2C yang ingin menjangkau pasar yang luas. Dengan lebih dari 2,9 miliar pengguna aktif bulanan, ini adalah tempat yang ideal untuk brand industri seperti fashion, makanan, dan lifestyle.

TikTok Ads lebih efektif untuk menargetkan generasi muda dengan format video pendek yang engaging dan viral.

LinkedIn Ads sangat bagus untuk bisnis B2B, terutama untuk menjangkau kalangan profesional dan pengambil keputusan di suatu perusahaan.

Tantangan utama dari iklan media sosial adalah tingginya tingkat kompetisi dan algoritma yang terus berubah.

Agar hasilnya optimal, strategi targeting yang tepat serta konten visual yang menarik sangat diperlukan.

(Atau jika ingin bebas pusing, gunakan saja jasa freelancer profesional di Sribu!)

Iklan Display: Banner & Programmatic Ads

Pernah melihat iklan berbentuk banner di berbagai website atau aplikasi?

Ini lah jenis yang disebut iklan display.

Biasanya, jenis iklan ini digunakan untuk membangun brand awareness daripada mendorong konversi langsung.

Namun, tantangan dari iklan ini adalah banyaknya pengguna yang sudah terbiasa mengabaikannya (ad blindness).

Agar lebih efektif, desain iklan harus dibuat lebih menarik dan relevan dengan audiens yang ditargetkan.

Iklan Video: YouTube & Platform Video Lainnya

Seiring meningkatnya konsumsi konten video, iklan berbasis video pun jadi semakin populer.

YouTube, sebagai platform video terbesar di dunia, memiliki lebih dari 2,5 miliar pengguna aktif setiap bulan, menjadikannya tempat yang ideal untuk menjangkau audiens dalam jumlah besar.

Keunggulan iklan video ini adalah kemampuannya dalam menyampaikan pesan secara visual dan emosional.

Dibandingkan dengan iklan berbasis teks atau gambar, video lebih mudah menarik perhatian dan meninggalkan kesan yang lebih mendalam.

Namun, biaya produksi konten video biasanya tentu akan lebih tinggi dibandingkan iklan berbasis gambar atau teks.

Oleh karena itu, perencanaan yang matang sangat diperlukan supaya investasi yang kamu keluarkan bisa memberikan hasil optimal.

Iklan Native: Advertorial & Sponsored Content

Iklan native adalah jenis iklan yang menyatu dengan konten di platform tempatnya ditampilkan, seperti artikel berbayar di situs berita atau postingan bersponsor di sebuah akun media sosial seorang influencer.

Karena bentuknya yang lebih natural, iklan jenis ini cenderung tidak terasa seperti promosi langsung dan lebih disukai oleh audiens.

Menurut laporan dari Outbrain, iklan native memiliki tingkat keterlibatan audiens 53% lebih tinggi dibandingkan iklan tradisional.

Jenis iklan ini sangat cocok bagi bisnis yang ingin membangun kepercayaan dan kredibilitas melalui storytelling.

Iklan Tradisional: TV, Radio, Billboard, dan Media Cetak

Meskipun digital marketing semakin mendominasi, iklan tradisional masih memiliki tempatnya sendiri, terutama untuk brand besar atau bisnis yang ingin menjangkau audiens lebih luas.

Ini karena iklan TV & Radio masih sangat efektif untuk meningkatkan brand awareness dalam skala besar.

Billboard & baliho cocok untuk bisnis dengan target pasar lokal, seperti restoran, toko ritel, atau jasa layanan.

Media cetak (koran & majalah) masih digunakan di industri tertentu seperti real estate dan hukum, di mana audiensnya masih mengandalkan media cetak untuk mencari informasi.

Jenis iklan ini memang lebih sulit diukur efektivitasnya dibandingkan iklan digital, tapi masih bisa sangat berpengaruh jika diterapkan dengan strategi yang tepat.

Iklan Email & Remarketing: Menargetkan Pelanggan yang Sudah Tertarik

Banyak orang mengira bahwa email marketing sudah ketinggalan zaman, tapi nyatanya, metode ini masih cukup efektif.

Email marketing memungkinkan bisnis untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan potensial, mengirimkan promosi eksklusif, dan membangun hubungan jangka panjang dengan para pelanggan.

Lalu, metode remarketing memungkinkan bisnis untuk menargetkan kembali pengguna yang sudah pernah berinteraksi dengan brand.

Misalnya, jika seseorang mengunjungi website kamu tapi belum membeli produk, kamu bisa menampilkan iklan khusus kepada mereka untuk mendorong pembelian.

Strategi ini sering digunakan oleh bisnis e-commerce untuk meningkatkan konversi.

Kesimpulan: Mana yang Cocok untuk Bisnis Kamu?

Setiap jenis iklan memiliki peran dan keunggulannya masing-masing.

Jadi, pilihan terbaik akan bergantung pada tujuan bisnis, anggaran, dan target audiens kamu.

Singkatnya, jika ingin menangkap pelanggan dengan niat tinggi untuk membeli, iklan pencarian (Google Ads) adalah pilihan terbaik.

Jika ingin membangun brand awareness, iklan media sosial dan video bisa lebih efektif.

Jika ingin meningkatkan kredibilitas, iklan native dan advertorial bisa dicoba.

Sedangkan untuk menargetkan ulang pelanggan yang sudah tertarik, remarketing dan email marketing sangat disarankan.

Yang terpenting, lakukan pengujian dan analisis secara berkala untuk menyesuaikan strategi dengan tren yang terus berkembang.

Dengan pendekatan yang tepat, bisnis kamu akan bisa mendapatkan hasil maksimal dari strategi iklan yang digunakan.

Kalau kamu butuh bantuan untuk menjalankan iklan ataupun strategi pemasaran digital lainnya, Sribu siap membantu kamu dengan solusi yang terbukti efektif! 🚀

Artikel ini juga tayang di VRITIMES