Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam rangka HUT ke-51, PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo menggelar inspirational talkshow dengan mengangkat tema “Bisnis Jadi Hits, Omset Makin Cuan”. Perlunya dorongan bagi UMKM terus didukung Askrindo sejalan dengan visi-misi perusahaan.
Kegiatan yang dilakukan secara daring ini dibuka oleh Direktur Utama Askrindo, Priyastomo sebagai keynote speech serta dihadiri tiga narasumber yakni CEO Makka Group & Founder Toko Kopi Tuku, Anandu Prasetyo, CEO/Founder KAYA.id, Nita Kartikasari dan Brand Aktivis & Founder Brand AdventureIndonesia, Arto Soebiantoro.
“Askrindo terus mendukung UMKM di Indonesia sesuai dengan tujuan perusahaan. Peran Askrindo dalam ekonomi UMKM juga cukup besar yakni sebagai lembaga penjamin kredit program pemerintah yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dimasa pandemi yakni ditahun 2020 Askrindo ditunjuk pemerintah untuk menjamin Kredit Modal Kerja dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional,” kata Direktur Utama Askrindo, Priyastomo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (5/4/22).
Untuk membangun geliat ekonomi UMKM, perlunya brand atau merek yang diperlukan oleh UMKM agar mampu memasarkan dengan baik dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Arto Soebiantoro, Founder Brand AdventurIndonesia mengatakan bahwa pentingnya sebuah brand adalah untuk identitas produk itu sendiri.
“Brand juga menjadi upaya dalam mengangkat UMKM lokal kita, dengan memiliki brand yang menarik, saya yakin UMKM Lokal kita tidak akan kalah saing dengan produk-produk luar sana. Sudah banyak UMKM kita, yang produknya banyak diekspor,” jelas Arto.
Senada dengan itu Nita Kartika Sari, CEO Kaya.ID juga menambahkan bahwa ide-ide kreatif bisa berasal dari mana saja, dan jika mau mencoba sudah pasti ada jalan. “Disini Kaya.ID sudah banyak membantu UMKM mewujudkan ide-ide kreatif menjadi produk nyata yang one-of-a-kind, sehingga konsumen bisa menjadi ‘investor’ bagi para UMKM itu sendiri,” jelasnya.
Sedangkan Andanu Prasetyo, mengatakan bahwa semua orang mampu membangun usahanya masing-masing. “Dengan melihat peluang secara tepat, uji coba berkali-kali, kita semua punya kesempatan untuk membangun usaha. Seperti bisnis kopi yang saya bangun, tidak serta merta diatas, namun harus sesuai target market yang saya tuju sehingga mampu diterima masyarakat,” tutup Andanu.