Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) berhasil meraih penghargaan Asian Telecom Awards 2023 sebagai HR Initiative of the Year karena pengembangan proyek Robotic Process Automation (RPA) bernama Administration Assistant Robotic Indosat (ASTRID) untuk membantu dan menangani operasional SDM-nya. Proyek RPA ini memungkinkan karyawan untuk beralih dari pekerjaan manual yang berulang ke pengembangan diri untuk menjadi lebih strategis, sehingga pengembangan talenta internal menjadi prioritas bagi Indosat. Indosat berhasil mengatasi tantangan dalam mengelola sebagian besar pekerjaan administratif mulai dari proses onboarding hingga offboarding di berbagai touchpoint untuk 2800 karyawannya. Terutama ketika perusahaan memiliki tingkat onboarding rata-rata 200 karyawan baru per tahun dan lonjakan migrasi 1085 karyawan pada tahun 2022 karena merger.
Irsyad Sahroni, Director and Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan: “Kami berterima kasih atas pengakuan internasional ini atas inisiatif terobosan kami dalam HR Operations. Mengintegrasikan dua perusahaan dengan skala besar memang cukup menantang. Untungnya, kami menjalani prosesnya dengan lancar berkat proyek RPA, di mana kami juga mewujudkan pola pikir yang gesit, tangguh, dan berkembang. Proyek ini memungkinkan karyawan kami untuk beralih dari pekerjaan manual yang berulang ke pengembangan diri untuk menjadi lebih strategis. Pengembangan talenta internal kami dengan otomatisasi ini telah menjadi prioritas bagi kami karena kami percaya bahwa ini adalah kunci pertumbuhan Indosat di masa depan.”
Penghargaan ini memberikan apresiasi atas upaya dan inisiatif Indosat dalam menaklukkan pasar yang menantang dan memberikan layanan terbaik. ASTRID membantu Indosat mengatasi tantangan dalam mengelola sebagian besar pekerjaan administratif mulai dari proses onboarding hingga offboarding di berbagai touchpoint untuk 2800 karyawannya. Terutama ketika perusahaan memiliki tingkat onboarding rata-rata 200 karyawan baru per tahun dan lonjakan migrasi 1085 karyawan pada tahun 2022 karena merger.
ASTRID berhasil mengurangi waktu proses lima jam yang intensif menjadi hanya 18 menit dengan akurasi hingga 100% dan hampir 0% dari intervensi manusia. Hal ini memberikan manfaat tidak tertulis dari penerapan RPA, yang merupakan hak kemanusiaan personel SDM Indosat. Dengan ASTRID mengambil alih sebagian besar beban kerja administratif mereka, anggota tim dapat mengalokasikan waktu ke pekerjaan yang lebih berharga dan mengembangkan keterampilan dan kompetensi baru untuk karir mereka.
Indosat percaya bahwa proyek ASTRID RPA dapat direplikasi dan diterapkan dalam berbagai proses SDM dan unit bisnis lainnya yang berulang dan berbasis aturan. Hal ini dapat menjadi preseden bagi orang lain tentang bagaimana SDM dapat secara kreatif membuat dampak bagi orang-orang melalui penerapan teknologi canggih seperti RPA dan Artificial Intelligence (AI) untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada karyawannya.
Irsyad Sahroni, Director and Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo Hutchison, berterima kasih atas pengakuan internasional ini atas inisiatif terobosan Indosat dalam HR Operations. Ia juga menegaskan komitmen Indosat untuk memberikan pengalaman yang luar biasa kepada seluruh pemangku kepentingan, menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia.
Penghargaan ini mengakui upaya dan inisiatif perusahaan telekomunikasi dalam menaklukkan pasar yang menantang dan memberikan layanan terbaik, dan Indosat membedakan dirinya dari pesaing. Terima kasih untuk ASTRID dan keberhasilannya dalam menyelamatkan karyawan kami dari pekerjaan seperti robot yaitu, proses berulang dan manual.
Dampak ASTRID yang paling signifikan tahun lalu adalah proses lima jam yang intensif menjadi hanya 18 menit dengan akurasi hingga 100% dan hampir 0% dari intervensi manusia. Hal ini memberikan manfaat tidak tertulis dari penerapan RPA, yang merupakan hak kemanusiaan personel SDM Indosat. Dengan ASTRID mengambil alih sebagian besar beban kerja administratif mereka, anggota tim dapat mengalokasikan waktu ke pekerjaan yang lebih berharga dan mengembangkan keterampilan dan kompetensi baru untuk karir mereka. Tim SDM yang waktunya sebagian besar digunakan untuk tugas administrasi sekarang dapat lebih fokus pada analitik dan wawasan. Mereka mampu menciptakan mesin psikis untuk memprediksi perilaku bakat di masa depan dan mengurangi gesekan bakat terbaik. Mereka juga menciptakan Career Simulator yang memungkinkan karyawan memperkirakan langkah-langkah yang diperlukan untuk lintasan karier yang diinginkan.
Indosat percaya bahwa proyek ASTRID RPA dapat direplikasi dan dapat diterapkan dalam berbagai proses SDM dan unit bisnis lainnya yang berulang dan berbasis aturan. Hal ini dapat menjadi preseden bagi orang lain tentang bagaimana SDM dapat secara kreatif membuat dampak bagi orang-orang melalui penerapan teknologi canggih seperti RPA dan Artificial Intelligence (AI) untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada karyawannya.
“Tim manajemen kami ingin menempatkan lebih banyak investasi dalam pengembangan sumber daya manusia untuk lebih mendorong kinerja Perusahaan yang solid. Indosat berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang luar biasa kepada seluruh pemangku kepentingan, menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia,” tutup Irsyad.